Monday, November 23, 2009

Lyrics Directory

Lyrics Directory


Asmara dan Pancaroba – Iwan Fals

Posted: 22 Nov 2009 06:44 PM PST

Awan hitam semakin legam
Hujan panas silih berganti
Gelombang panas menyengat bumi
Insan merintih tak berhenti

Rintih tangis di malam hari
Jerit pilu menyayat kalbu
Wajah sendu menanti pagi
Hujan badai berhenti

Kicau burung ramai bernyanyi
Tanda musim berganti
Kasihku kan datang berlari
Menjemput hatiku yang sepi

Kini ku bersama kembali
Seperti dahulu berseri
Asmaraku yang telah pergi
Kini bersemi lagi

Related Post


Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira – Iwan Fals

Posted: 22 Nov 2009 06:43 PM PST

Bekas tapak tapak sepatu
Yang kupakai selalu ikuti
Kemana ku berjalan

Debu dan keringat
Yang ada diatas kulit tubuh ini
Saksi bisu bahwasannya
Tak mudah dan tak segampang
Yang selama ini aku sangka tentang asmara

Cermin di segala tempat
Sahabat terdekat
Tak pernah terlambat

Menampung setiap ungkapan
Mendekap semua keluhan
Meraih suka
Menangkap tawa
Merebut duka

Satu cerita dua manusia
Terlibat dalam amuk asmara
Satu cerita yang memang ada
Tak mungkin mati jelas abadi
Selama manusia hidup dalam alam ini

Maafkan kalau ku salah duga
Ternyata asmara itu
Tak mudah tak gampang dan tak secengeng
Yang kukira yang kusangka

Related Post


Asmaragama – Iwan Fals Feat. WS Rendra, Djody dan Jockie

Posted: 22 Nov 2009 06:42 PM PST

Aku ingin menurunkan bulan
Lenganku pendek
Pertolongan apa yang bisa kuharapkan ?
Aku menari menghadang angin

Mencari jala atau jaring
Asmaragama mengacaukan nafasku

Mendam birahi gua siluman
Benda jaya ingin ku singgahkan
Bertapa sampai tuntas air kehidupan
Dan sang rembulan wajah kencana

Yang penuh rahasia
Dengan tuntutan yang takkan terlaksanakan

Oh bulan oh bara asmara
Tak tersisakah kenanganmu sedikit juga ?

Gelepar ikan di peraduan
Kijang mengerang di alam mimpi
Gada perkasa dalam khayal bidadari

Oh rembulan
Oh asmaragama
Mengapa kau belah hatiku ?

Oh rembulan
Oh asmaragama
Aku tetap tegar dibelah asmara

Related Post


Awang-Awang – Iwan Fals Feat. Sawung Jabo

Posted: 22 Nov 2009 06:39 PM PST

Jika kata tak lagi bermakna
Lebih baik diam saja
Jika langkah tak lagi bermata
Langkah buta terjang saja

Melayang terbang melayang
Melayang di awang-awang
Melayang terbang melayang
Di atas samudera terbentang

Berlari aku berlari
Menembus hari
Berlari aku berlari
Menembus hari

Bagaimana bisa berhenti ?
Sedang kita belum melangkah
Bagaimana bisa kembali ?
Sedang kita tak tahu sampai dimana

Berlari aku berlari
Menembus hari
Berlari aku berlari
Menembus hari

Bagaimana bisa mengerti ?
Sedang kita belum berpikir
Bagaimana bisa dianggap diam ?
Sedang kita belum bicara

Melayang terbang melayang
Melayang melayang
Melayang melayang

Bagaimana bisa mengerti ?
Sedang kita belum berpikir
Bagaimana bisa dianggap diam ?
Sedang kita belum bicara

Melayang terbang melayang
Melayang di awang-awang
Melayang terbang melayang
Di atas samudera terbentang

Related Post


Azan Subuh Masih Di Telinga – Iwan Fals

Posted: 22 Nov 2009 06:37 PM PST

Ketika fajar menjelang
Terlihat dia melangkah enggan
Seirama dengan dendang subuh
Yang singgah di hati keruh

Sempit jalan berdesak bangunan
Memandang sinis mendakwa bengis
Perempuan satu dan hitamnya waktu

Dihapusnya gincu dengan ujung baju
Dibuangnya dengus birahi sejuta tamu

Hari pagi menyambut kau kembali
Mengusap nadi mengelus hati
Sesal di hatimu kian mengganggu

Kau reguk habis semua doa doa
Dari surau depan rumah yang kau sewa
Tak terasa surya duduk di kepala
Azan subuh masih di telinga

Terdengar renyah tawa gadis sekolah
Menyibak tabir cerita lama
Didepan retaknya cermin yang telah usang
Menari dia seperti dahulu

Terdengar pelan ketuk pintu
Tegur anakmu buyarkan lamunan
Perempuan satu kian terbelenggu

Dihapusnya gincu dengan ujung baju
Dibuangnya dengus birahi sejuta tamu

Related Post


Badut – Iwan Fals Feat. Sawung Jabo

Posted: 22 Nov 2009 06:35 PM PST

Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang

Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar

Nggut manggut manggut manggut manggut manggut manggut
Seperti badut
Ya iya iya iya iya iya iya
Ya iya iya

Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho

Peragawati peragawan
Senyam senyum seperti badut
Penyanyi dan pemusik
Bintang film nampang seperti badut

Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar

Ku aku aku aku aku aku aku
Seperti kamu
Mu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
Seperti badut

Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!

Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang

Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar

Para pengaku intelek
Tingkah polahnya lebihi badut
Kaum pencuri tikus
Politikus palsu saingi badut

Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!

Related Post


Balada Orang Orang Pedalaman – Iwan Fals

Posted: 22 Nov 2009 06:33 PM PST

He…..ya ya ya he ya ho…)
He…..ya ya ya he ya he…)3x

Balada orang-orang pedalaman

He…..ya ya ya he ya ho…
He…..ya ya ya he ya he…

Di hutan di gunung dan di pesisir
He….ya…ya…ya…he…ya….ho
Manusia yang datang dari kota
Tega bodohi mereka
Lihatlah tatapannya yang kosong
Tak mengerti apa yang terjadi
He ya ya ya he ya ho
Tak tajam lagi tombak, panah dan parang
He ya ya ya he ya ho
He ya ya ya ho ya he
Takampuh lagi mata dari sang pawang
Dimana lagi cari hewan buruan
Yang pergi karena senapan
Dimana mencari ranting pohon
Kalau sang pohon tak ada lagi..

Pada siapa mereka tanyakan hewannya
Ya…pada siapa tanyakan pohonnya
Saudaraku di pedalaman menanti
Sebuah jawaban yang tersimpan di hati
Lewatmu…pembeli

Pada orang-orang pedalaman
Yang menari dan menyanyi
Dihalau bising ribuan deru gergaji

Related Post


Balada Pengangguran – Iwan Fals feat. Jockie, Sawung Jabo, and WS Rendra

Posted: 22 Nov 2009 06:32 PM PST

O, apa jadinya?
E, ini apa?
O, apa jadinya?
E, aku lesu?

Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!

Misteri ijazah tidak ada gunanya
Ketekunan tidak ada artinya

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Ya ha ha ha
Oh ya!

Penerangan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh ya
Oh ya o!

Akan merampok takut penjara
Menyanyi tidak bisa
Bunuh diri ku takut neraka
Menangis tidak bisa

Kaki lima oh!
Kaki lima ya!
Kaki lima oh!
Oh ya!

Makan debu huh!
Makan debu iya!
Ya janji palsu
Oh ya!

Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!

Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Related Post


Bangunlah Putra Putri Pertiwi – Iwan Fals

Posted: 22 Nov 2009 06:29 PM PST

Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan

Kuat jarimu kalau mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda

Bersatu dalam cengkeramanmu

Angin genit mengelus merah putihku

Yang berkibar sedikit malu-malu

Merah membara tertanam wibawa

Putihmu suci penuh kharisma

Pulau pulau yang berpencar

Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku

Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh…..

Berkibarlah benderaku

Singkirkan benalu di tiangmu

Jangan ragu dan jangan malu

Tunjukkan pada dunia

Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi

Bangunlah putra putri ibu pertiwi

Mari mandi dan gosok gigi

Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti

Garuda bukan burung perkutut

Sang saka bukan sandang pembalut

Dan coba kau dengarkan

Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut

Yang hanya berisikan harapan

Yang hanya berisikan khayalan

Related Post


Barang Antik – Iwan Fals

Posted: 22 Nov 2009 06:28 PM PST

Berjalan tersendat
Diantara sedan sedan licin mengkilat
Dengan warna pucat
Dan badan penuh cacat sedikit berkarat

Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka

Bagai kutu jalanan
Di tengah tengah kota metropolitan
Cari muatan
Untuk nguber setoran sisanya buat makan

Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka

Berjalan zig zag ngebut
Nggak peduli walau mobil sudah butut
Suara bising ribut
Yang keluar dari knalpotmu bagai kentut

Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka

Oh bapak tua
Pemilik oplet tua
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Mungkin mobilmu
Jadi barang antik
Yang harganya selangit

Oh bapak tua
Pemilik oplet tua
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Mungkin opletmu
Jadi barang nyentrik
Yang harganya selangit

Related Post


No comments:

Post a Comment