Wednesday, November 18, 2009

Lyrics Directory

Lyrics Directory


Isyu – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 08:05 PM PST

Engkau pasti menuduhku
telah bersekutu dengan setan
Menyangka apa yang kumiliki
aku dapat dari dusta
Engkau mulai kasak-kusuk,
bergunjing ke sana-sini
melilitkan isyu di leherku
mengipaskan suasana panas
Entah apa yang harus kujelaskan
Aku enggan bicara
yang penting suara dalam jiwaku
adalah kebenaran
Biarpun hanya Tuhan yang mendengar
Du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Engkau pasti menduga-duga
aku telan yang bukan milikku
Coba buka catatan di langit
di sana kusimpan kebenaran
Entah apa yang harus kujelaskan
Aku enggan bicara
yang penting suara dalam jiwaku
adalah kebenaran
Biarpun hanya Tuhan yang mendengar
Du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Isyu, isyu, isyu, semua hanya isyu
Isyu, isyu, isyu, semua hanya isyu

Related Post


Ingin Kupetik Bintang Kejora – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 08:04 PM PST

Mengapa kau tak melihat apa yang aku fikirkan?
Semuanya terbuka terbaca di mataku
Mengapa kau tak peduli isyarat yang kukirimkan
lewat sejuta puisi, lewat selaksa bunga?

Engkau tetap diam membeku
Kau tepiskan mimpi-mimpiku
Kuhunus pedang cinta, kupekikkan asmara
Semula kau tetap diam
kemudian kau tersenyum
Ingin kupetik bintang kejora
untuk kusematkan di dadamu,
di jantungmu

Mengapa hanya namamu terpatri dalam jiwaku?
Haruskah aku menyerah sebelum aku coba?

Engkau tetap diam membeku
Kau tepiskan mimpi-mimpiku
Kuhunus pedang cinta, kupekikkan asmara
Semula kau tetap diam
kemudian kau tersenyum
Ingin kupetik bintang kejora
untuk kusematkan di dadamu,
di jantungmu

Related Post


Huru Hara – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 08:03 PM PST

Sepasang mata elang mengintai dari langit,
membakar-bakar dan buka keriuhan
entah apa yang dimaui
Huru-hara pun semakin tak terkendali,
merentak di sana-sini
Semestinya kita picingkan mata dan telinga
dan bahu membahu mengusirnya

ho ho… hm…. hu…

Sepasang tangan kasar menjulur dari bumi,
menghembus-hembuskan suara memuakkan,
memfitnah di kanan-kiri
Huru-hara pun semakin tak terkendali,
merentak di sana-sini
Semestinya kita picingkan mata dan telinga
dan bahu membahu mengusirnya

ho ho… hm… hm.. hm…
du du du du du du hm hm hu… hu hu

Dengarlah suara gaib dalam dan berwibawa
menyirami sekujur kekacauan, meniupkan kesegaran
Huru-hara pun seketika terhenti
Kedamaian mulai semi
Seharusnya kita dengar apa yang dikatakan
barangkali dialah yang benar

ho ho.. hu.. du du du du du du du hu hu… hm hm
du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du du du du
du du du du du du du
hu hu hu hu hu

Related Post


Hidupku MilikMu – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 08:02 PM PST

Ketika aku mencari cahayaMu
menerobos lewat celah dedaunan
Besilangan semburatMu dalam kabut
Aku terpaku, aku terpana,
aku larut di dalam nyanyian burung-burung
Gemuruh di dadaku
sirna bersama keheningan rimba raya

Ketika aku mendengar suaraMu
Bergema di ruang dalam jiwa,
mengalir sampai ke ujung jemari
Aku mengepal, aku tengadah
Rindu yang aku simpan membawa aku terbang,
menjemput bayang-bayang
Senyap ditelan keheningan rimba raya

Apapun t’lah aku coba dan tak henti bertanya
Setiap sudut, setiap waktu tak surut ‘ku mencari
Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
hm hm

Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut hm
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho ho ho ho

Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho… hanya untukMu

Related Post


Hemat Cintamu – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 08:01 PM PST

Berhentilah sebelum terlambat
Kau terjerumus semakin jauh
Berdiri di pinggir kegelapan

Di sini, di pancuran yang bening
Coba basuh wajah dan jiwamu
Endapkan hasrat dalam dada

Biarkan asmara tumbuh wajar
Bersemi dan kembang selaras langkah
Tak perlu berebut tulang tanpa isi
Sama dengan berebut kebodohan

Hemat cintamu
Simpanlah putik jauh di dalam
Taburkan senyuman
Bangkitkan hidup dan gairah

Berhentilah sebelum terjebak
dalam lingkaran yang memabukkan
Menyingkirlah dari pusaranya

Percayalah pada kebenaran
Ia akan datang menuntunmu,
mengangkatmu dari kegelapan
mengajakmu dalam ketegaran

Hemat cintamu
Jangan kau tabur di jalanan
Belibis pun terbang
Kaki berlumpur bertebaran

Hemat cintamu
Jangan kau tabur di jalanan
Belibis pun terbang
Kaki berlumpur bertebaran

Hemat cintamu
Jangan kau tabur di jalanan
Belibis pun terbang
Kaki berlumpur bertebaran

Related Post


Haruskah Aku Menyerah – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 08:00 PM PST

Haruskah aku menyerah melawan kebisingan?
Suara hatiku, jeritan jiwaku
menggumpal dalam tanda tanya

Haruskah aku mencari suara-suara burung
di tengah lautan, di atas matahari?
Untuk kugubah jadi nyanyian ho..

Semua bukit telah aku coba daki,
semua laut kuseberangi
Agar semakin besar rasa keyakinanku
bahwa masih ada nafas di dalam jantungku
untuk kulanjutkan keheningan
du du du du du du du du
du du du du du du du…
du du du du du du du du
du du du du du du du…

Haruskah aku mencari suara-suara burung
di tengah lautan, di atas matahari?
Untuk kugubah jadi nyanyian ho..

Bahwa masih ada nafas di dalam jantungku
untuk kulanjutkan keheningan
du du du du du du du du
du du du du du du du…
du du du du du du du du
du du du du du du du…

hu… hu… hu… hu… hu…
hu… hu… hu… hu… hu…

Related Post


Gadis Remang Remang – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 07:59 PM PST

Waktu kau bicara
berhamburlah bujuk manis bagai madu
Melantunkan segala pujian
Bergelora dada setiap lelaki
yang mendengar

Waktu kau menatap
kau rentang busur, kau lepas anak panah
Menuju sasaran akurat
Berbungalah dada setiap lelaki
yang terlena

Gadis, jalan yang kau tempuh rasanya keliru
Malam yang bening ini engkau perlakukan
rumah kegelapan
Aku nasihatkan kepadamu
Tak semua lelaki gampang tergoda
Tak akan lama kau dapat bertahan
di dalam nista

Waktu telah berjalan
Semua mata merobekmu hina dina
Hanya tinggallah satu jalan
Bertobat dan kubur semua kenangan,
gadis jalang

Gadis, mimpimu kusut masai seperti sampah
Malam yang bening ini engkau perlakukan
rumah kegelapan
Aku nasihatkan kepadamu
Tak akan lama nikmat dapat kau reguk
Tak akan lama kau dapat bertahan
di dalam nista

Related Post


Frustasi – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 07:58 PM PST

Semalaman
aku terbaring di sini
di balik dinding
bambu yang tua aku sendiri

Buku jariku
meregang, aku ingin berdiri
tapi bulu kudukku
menari lembut dihembus angin

Aku bernyanyi untuk menahan letih
Bukan jatuh cinta padamu, gadis manis
Telah kupejamkan semua mata
bagi cinta kasih yang gemerlapan
Biar kubenahi hasrat di hati
Ke mana pun langkah ‘kan kubawa lari
Tubuh dan sukmaku yang dalam sakit
dibakar semangat bumi yang semakin
tak bisa kumengerti

Sekarang pun
aku masih ragu-ragu
mesti ke manakah
mataku memandang jauh?

Aku bernyanyi untuk menahan letih
Bukan jatuh cinta padamu, gadis manis
Telah kupejamkan semua mata
bagi cinta kasih yang gemerlapan
Biar kubenahi hasrat di hati
Ke mana pun langkah ‘kan kubawa lari
Tubuh dan sukmaku yang dalam sakit
dibakar semangat bumi yang semakin
tak bisa kumengerti

Related Post


Episode Cinta Yang Hilang – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 07:56 PM PST

Ke manakah akan kucari lagi
butir-butir cintaku yang lama kubuang?
Apakah pada gelombang lautan
atau hiruk pikuk jalanan?
Semua sungai ingin kususuri,
semua bukit akan kudaki,
semua padang belantara akan kutembus
Harus kutemukan lagi sebutir cintaku yang hilang
ditelan dusta kemarau panjang

Kapankah akan kudengar lagi
nyanyian angin dan denting gitarmu?
Apakah pada pancaran rembulan
atau tubuh-tubuh panas jalanan?
Semua bumi ingin kujejaki,
semua langit akan kudaki,
semua bintang-bintang akan kutembus
Harusku temukan lagi sebutir cintaku yang hilang
Ditelan dusta kemarau panjang

Related Post


Elegi Esok Pagi – Ebiet G. Ade

Posted: 17 Nov 2009 07:55 PM PST

Izinkanlah kukecup kenigmu

Bukan hanya ada didalam angan

Esok pagi kau buka jendela

Kan kau dapati seikat kembang merah

Engkau tahu aku mulai bosan

Bercumbu dengan bayang-bayang

Bantulah aku temukan diri

Manyambut pagi membuang sepi

Izinkanlah aku kenang sejenak perjalanan oh oh oh oh….

Dan biarkan kumengerti

Apa yang tersimpan dimatamu oh oh…….

Barangkali di tengah telaga

Ada tersisa butiran cinta

Dan semoga kerinduan ini

Bukan jadi mimpi di atas mimpi

Izinkanlah aku rindu pada hitam rambutmu oh oh oh oh……

Dan biarkan ku bernyanyi

Demi hati yang risau ini oh oh……

Related Post


No comments:

Post a Comment